Minggu, 09 Maret 2014

PROPOSISI, INFERENSI dan IMPLIKASI

Sedikit penjelasan tentang penalaran
Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar.
Dalam penalaran, proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan disebut dengan premis (antesedens) dan hasil kesimpulannya disebut dengan konklusi (consequence).
Proses penalaran di bagi menjadi 3 jenis :
1.      Proposisi
2.      Inferensi
3.      Implikasi


Apa itu Proposisi ?
Proposisi adalah suatu pernyataan dalam bentuk kalimat yang memiliki arti penuh dan utuh.
Proposisi logika terdapat tiga bagian utama yaitu :
-Subjek
-Predikat
-Kopula : Adalah kata yang menghubungkan subjek dan predikat.
Proposisi mempunyai pembilang yang mengacu pada kuantitas subjek.
Dengan contohnya seperti ini di bawah ini :
 “Semua manusia adalah sama”
Semua             : pembilang
Manusia          : subjek
Adalah            : kopula
Sama               : predikat


Apa saja jenis jenis Proposisi ?
Jenis-jenis Proposisi dapat dibedakan atas berbagai jenis berdasarkan materi, kualitas, kuantitas, komposisi, bentuk, kebenaran isi dan sebagainya.Namun disini hanya memberi contoh beberapa jenis proposisi :

1.     Proposisi Kategori ( categorical proposition)
Yaitu proposisi yang terdiri atas subjek dan predikat. Dalam proposisi kategori ini , predikat mengarfimasi atau menegasi subjek.
Contoh : Gandis adalah seorang Fotograper

2.     Proposisi Arfimatif ( arffimative proposition)
Yaitu proposisi kategori yang mengarfimasi atau mengiakan adanya hubungan antara subjek dan predikat, dan dalam hal ini subjek menjadi bagian dari predikat.
Contoh : Semua jomblo adalah manusia yang tidak memiliki pacar

3.     Proposisi Negatif ( negative proposition)
Yaitu proposisi kategori yang menegasi atau mengingkari adanya hubungan antar subjek dan predikat.
Contoh : sebagian manusia tidak akan sama

4.     Proposisi universal ( universal proposition )
Yaitu proposisi kategori yang menggunakan pembilang(quantifier) yang bersifat universal. Untuk proposisi universal arifmatif kata pembilang yang biasa digunakan ialah semua,tiap-tiap,masing-masing, setiap, siapa pun juga, atau apa pun juga.
Contoh : setiap sarjana lulusan Gunadarma adalah orang sukses

5.     Proposisi partikular (particular proposition)
Yaitu proposisi kategori yang menggunakan pembilang (quantifier) yang bersifat khusus. Baik untuk proposisi partikular positif maupun partikular negatif,kata pembilang yang biasa digunakan ialah beberapa dan sebagian.
Contoh : sebagian manusia tidak ada yang bodoh

Apa itu Inferensi ?
Inferensi  adalah  konklusi  logis  atau  implikasi berdasarkan informasi yang tersedia. Dalam sistem pakar,  proses inferensi dialakukan dalam suatu modul yang disebut inference  engine.
Ketika representasi pengetahaun pada bagian knowledge base  telah lengkap, atau paling tidak telah berada pada level yang cukup  akurat, maka representasi pengetahuan tersebut telah siap digunakan.
Contoh Inferensi :
Filsuf Yunani didefinisikan sejumlah silogisme , bagian tiga kesimpulan yang benar, yang dapat digunakan sebagai blok bangunan untuk penalaran yang lebih kompleks. Kita mulai dengan yang paling terkenal dari mereka semua:

Semua manusia fana

Socrates adalah seorang pria

Oleh karena itu, Sokrates adalah fana.

Pembaca dapat memeriksa bahwa tempat dan kesimpulan yang benar, tetapi Logika berkaitan dengan inferensi: apakah kebenaran kesimpulan mengikuti dari yang tempat? Validitas kesimpulan tergantung pada bentuk kesimpulan. Artinya, kata “berlaku” tidak mengacu pada kebenaran atau kesimpulan tempat, melainkan dengan bentuk kesimpulan.
Inferensi dapat berlaku bahkan jika bagian yang palsu, dan dapat tidak valid bahkan jika bagian-bagian yang benar. Tapi bentuk yang valid dengan premis-premis yang benar akan selalu memiliki kesimpulan yang benar.

Apa itu Implikasi ?
Implikasi itu artinya akibat, seandainya dikaitkan dengan konteks bahasa hukum, misalnya implikasi hukumnya, berarti akibat hukum yang akan terjadi berdasarkan suatu peristiwa hukum yang terjadi.

Bahasa hukum sebenarnya tidak rumit, prinsipnya bahasa hukum masih mengikuti kaidah EYD, bahasa Indonesia baku. Tetapi, untuk konteks tertentu, ada hal-hal yang tidak bisa mempergunakan bahasa Indonesia baku.
Contohnya :
            Implikasinya dapat dituliskan pq, yang dalam bahasa Indonesia kira-kira berbunyi seperti ini: Jika p, maka q. Cara penulisan implikasi dalam bahasa Indonesia tidak hanya seperti itu, melainkan ada beberapa cara lainnya:
Jika p, q
p mengakibatkan q
q jika p
p hanya jika q
p syarat cukup untuk q
q syarat perlu untuk p
q bilamana p

Contoh kalimatnya :
Jika dia botak, maka dia berdiri.

Ketika contoh tersebut dituliskan dengan cara kelima dan keenam, maka akan menjadi seperti ini:
Botak adalah syarat cukup untuk berdiri.
Berdiri adalah syarat perlu untuk botak.

Referensi :


Tidak ada komentar:

Posting Komentar